Pages

Sabtu, 20 April 2013

Review Film "MIKA"





sinopsis film mika

Sudah Januari yang lalu film ini diputar di seluruh bioskop tanah air, dan baru bulan april ini saya berkesempatan nonton film ini,(maklum mau UN, hehe) itu pun berkat kebaikan hati sang operator warnet yang bersedia download ni film,,tengkyu so much...
Diawali dari minggu kelabu yang rencananya aku mau malem mingguan liat konser ungu di alun2 dan harus batal gara2 ujan yang ndak kunjung reda, dan untuk mengisi kesibukan malem mingguku ini saya isi dengan maraton film yang start dari ba'da maghrib hingga selesai jam sepuluh malam. Film the cabin in the wood menjadi pilihan utama saya untuk memulai parade film ini, tau sendirikan filmnya kayak apa? bikin spot jantung..
Pada kesempatan kali ini saya hanya akan membahas film kedua yang saya tonton yaitu "MIKA". Bukannya saya malas membahas the cabin in the wood, tapi film mika lebih marasuk di hati saya yang lembut ini  dari pada film sebelumnya. Tanpa lama2 gan, cekidot...

Sinopsis

Indi (Velove Vexia) adalah seorang gadis periang yang dunianya berubah total saat ia didiagnosa mengidap penyakit scoliosis ketika di bangku SMP. Karena kondisi kesehatannya ini, dia harus mengenakan besi penyangga tubuh (brace) selama 23 jam setiap hari. Sebelum masuk SMA dia berlibur ke Jakarta, dan di sinilah Indi berkenalan dengan Mika (Vino G. Bastian) lewat sebuah pertemuan tak terduga. Mereka lalu menjadi teman dekat. Mika yang cuek, seru, berani, dan selalu memandang hidup dengan santai dan positif perlahan bisa membantu Indi untuk kembali jadi gadis periang dan berani untuk melawan penyakitnya. Mika selalu punya cara untuk membuat Indi merasa bahagia di tengah siksaan penyakit yang diidapnya.
Indi menutupi hubungannya dengan Mika dari Ibunya (Donna Harun) karena dia tahu ibunya tidak suka dengan Mika yang jauh lebih tua dan bertato. Ketika hubungan mereka semakin dekat, Mika mengungkapkan satu rahasia tentang dirinya: Ia mengidap penyakit AIDS.
Masalah mulai berdatangan ketika kondisi Mika yang semakin lemah dan masa lalunya mulai terungkap. Bapak Indi (Iszur Muchtar) dan Ibu dan teman-teman Indi mulai mengetahui soal Mika dan masa lalunya. Tetapi mereka tidak tahu hal-hal indah yang telah dilakukan Mika untuk Indi. Setelah kematian sahabatnya (Framly Nainggolan), Mika mundur dan meninggalkan Indi dengan penuh pertanyaan. Mika tahu waktunya telah dekat dan tidak mau Indi nanti merasa lebih sakit. Dibalik kesedihan Indi setelah ditinggal Mika, dia tahu bahwa Mika justru membuatnya semakin hidup dan berusaha untuk mengalahkan kondisi kesehatannya.

Pemeran

  • Velove Vexia sebagai Indi
  • Vino G. Bastian sebagai Mika
  • Donna Harun sebagai Ibunya Indi
  • Iszur Muchtar sebagai Ayahnya Indi
  • Framly Nainggolan sebagai sahabat Mika

Penilain Saya ( 3,5 / 5 )

Sempat ragu dengan apa yang akan ditawarkan film ini, sang sutradara Lasja F. Susatyo mampu membawakan sajian manis dengan sederet aktor berkualitas yang sebenarnya saya ragu apakah Vino G.Bastian mampu membangun chemstry dengan Velove Vexia. Dan di luar dugaan saya kedua tokoh tersebut mampu membangun hubungan luar biasa, dengan berbagai peristiwa romantis yang menharu biru, dan diselingi humor segar yang membuat 100 menit tarasa sangat berharga dan berwarna, dan tak lupa pula akting Vino yang selalu total dalam segala film yang ia bintangi membuat kita semua larut dalam keromantisan hubungan mereka. Saran" buat yang ingin nonton ni film siap2 bawa tisu ya? jika tak ingin bajunya basah gara2 air mata. hhehe..."

#nontonfilmpalingenakwaktumalem